Hubungan Antara Compliance Test dan Substantive Test
Hubungan antara compliance test dan substantive test menjadi langkah untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Contoh kertas kerja pemeriksaan kas dan setara kas, piutang, persediaan dan aktiva berwujud dan tidak berwujud memerlukan compliance test dan substantive test.
Kapan auditor tidak memerlukan compliance test tentunya ketika pemahaman dan mengevaluasi pengendalian internal klien berjalan baik. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan substantive test akan membuktikan kewajaran dari laporan keuangan yang telah dibuat manajemen.
Contoh kertas kerja pemeriksaan untuk compliance test dan substantive test untuk pemeriksaan auditor tentunya dilakukan ketika waktu interim dan subsequent. Apabila temuan audit mengindikasikan laporan keuangan terdapat salah saji material, maka auditor dapat mengusulkan audit adjustment terhadap jurnal yang telah dibuat.
Apa yang Dimaksud Substantive Test dan Compliance Test
Substantive test adalah pemeriksaan terhadap kewajaran saldo laporan keuangan tahunan perusahaan. Compliance test adalah pemeriksaan terhadap ketaatan untuk mencatat transaksi sesuai dengan bukti transaksi yang didapatkan dari pihak internal dan eksternal perusahaan.
Kertas kerja pemeriksaan akan memuat informasi tentang langkah-langkah untuk memeriksa laporan keuangan klien. Perbedaan substantive test dan compliance test terletak di cara memperoleh bukti audit yang diperlukan sebagai dasar pemberian opini audit laporan keuangan.
Hal-hal yang harus diperhatian auditor dalam melaksanakan pemeriksaan compliance test dan subtantive test adalah keandalan bukti audit yang diperoleh. Audit tidak akan memeriksa seluruh transaksi yang ada diperusahaan karena memerlukan waktu yang lama dan biaya yang lebih besar.
Baca Juga: Contoh Soal Audit Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi
Hubungan Antara Compliance Test dan Substantive Test
Hubungan antara compliance test dan substantive test terletak pada ruang lingkup pemeriksaan. Apabila perusahaan klien memiliki pengendalian internal yang baik, maka jangka waktu pemeriksaan auditor semakin pendek sehingga tes tentang saldo kewajaran laporan keuangan sedikit.
Hubungan antara compliance test dan substantive test terletak pada langkah dalam mengevaluasi pengendalian internal perusahaan. Compliance test menjadi dasar untuk menuliskan transaksi yang ada diperusahaan sehingga compliance test akan dijalankan ketika auditor yakin bahwa terdapat salah saji material dalam laporan keuangan.
Hubungan antara substantive test dan compliance test terjadi ketika adanya ksesalahan material dalam laporan keuangan. Auditor dapat mengusulkan untuk membuat audit adjustment agar transaksi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di perusahaan.
Baca Juga: 10 Standar Audit yang Harus Dipahami Auditor
Perbedaan Substantive Test dan Compliance Test
Perbedaan substantive test dan compliance test terletak pada bagaimana perencaan audit yang dilakukan akuntan publik. Compliance test berfokus terhadap bagaimana cara perusahaan mencatat transaksi berdasarkan bukti transaksi yang dibuat dan diperolehnya dari supllier.
Perbedaan compliance test dan substantive test menjadikan auditor dapat menentukan ruang lingkup perencanaan audit. Semakin baik pengendalian internal maka auditor akan mempersempit ruang lingkup pemeriksaan sehingga mempercepat proses audit laporan keuangan.
Perbedaan compliance test dan subtantive test akan digunakan sebagai tahapan evaluasi terhadap bukti audit secara sampling. Compliance test berfokus terhadap kelengkapan bukti transaksi yang digunakan sebagai alat mencatat dilaporan keuangan, sedangkan substantive test berfokus terhadap kewajaran saldo laporan keuangan yang dibuat manajemen.
Baca Juga: Contoh Akibat Jeleknya Pengendalian Internal Perusahaan
Demikian hubungan antara compliace test dan substantive test semoga dapat membantu bagaimana cara membuat kertas kerja pemeriksaan ya.
0 Response to "Hubungan Antara Compliance Test dan Substantive Test"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijaksana