Contoh Soal dan Jawaban Audit Persediaan Barang Dagang
Contoh soal dan jawaban audit persediaan barang dagang menjadi aset perusahaan yang diperjualbelikan untuk memperoleh penghasilan. Contoh kasus dan pilihan ganda audit persediaan menjadikan tujuan pemeriksaan dan prosedur audit harus dijalankan sesuai dengan standar akuntan publik yang berlaku.
Contoh kasus audit persediaan barang dagang dan pemecahannya akan membantu menentukan jumlah akhir nilai persediaan. Kertas kerja pemeriksaan inventory harus berisi informasi tentang nilai persediaan awal, transaksi pada tahun pemeriksaan sehingga menghasilkan nilai persediaan akhir yang ada di laporan posisi keuangan.
Contoh kasus audit persediaan dan pergudangan dapat dilakukan pada masa pekerjaan lapangan auditor (audit work paper). Kertas kerja pemeriksaan persediaan harus dibuat dan perhitungan harga dilakukan oleh pihak manajemen sementara pihak akuntan publik hanya melakukan pemeriksaan saja.
Contoh Kasus Audit Persediaan dan Pemecahannya
Contoh kasus audit persediaan dan pemecahannya menjadikan akuntan publik harus mempelajari petunjuk pelaksanaan stock opname. Prosedur pemeriksaan persediaan meliputi pembelian, penyimpanan, pemakaian dan penjualan barang dagang selama periode pemeriksaan oleh akuntan publik.
Contoh kasus audit persediaan dan penyelesaiannya mengharuskan akuntan publik melakukan stock opname. Barang konsinyasi dari perusahaan lain harus dipisahkan selama pemeriksaan sebab barang konsinyasi pada dasarnya bukan milik perusahaan. Rekonsiliasi sebelum dan sesudah tanggal laporan keuangan menjadi faktor penting untuk menghindari adanya manajemen laba.
Contoh kasus audit persediaan barang dagang terjadi pada PT Rafinternet yang melaporkan nilai persediaan akhir sebesar Rp 18.780.000. Auditor melakukan stock opname yang menghasilkan laporan persediaan setelah tanggal laporan keuangan sebagai berikut.
Jenis | Qty | Harga | Jumlah |
BB 187 | 48 | Rp66.000 | Rp3.168.000 |
BB 313 | 55 | Rp47.000 | Rp2.585.000 |
BB 105 | 63 | Rp51.000 | Rp3.213.000 |
BB 266 | 59 | Rp38.000 | Rp2.242.000 |
BB 461 | 72 | Rp55.000 | Rp3.960.000 |
BK 561 | 40 | Rp72.000 | Rp2.880.000 |
BK 812 | 61 | Rp12.000 | Rp732.000 |
Rp18.780.000 |
Baca Juga: Contoh Pengendalian Internal Persediaan dan Pergudangan
Tujuan dan Prosedur Pemeriksaan Persediaan Barang Dagang
Tujuan pemeriksaan persediaan barang dagang adalah menghindari adanya barang yang sebenarnya bukan milik perusahaan akan tetapi dicatatkan oleh perusahaan. Prosedur pemeriksaan persediaan barang dagang akan menghasilkan nilai akhir persediaan yang boleh diakui sebagai aktiva perusahaan.
Prosedur pemeriksaan persediaan harus memisahkan antara barang konsinyasi dengan bahan baku milik perusahaan. Barang konsinyasi adalah barang titipan perusahaan lain dimana apabila perusahaan mampu menjual barang tersebut akan diberikan komisi sesuai dengan perjanjian.
Tujuan pemeriksaan persediaan dan prosedur pemeriksaan persediaan hanya dapat dilakukan setelah auditor memahami dan mengevaluasi pengendalian internal yang ada diperusahaan. Kertas kerja audit persediaan akan bukti audit dan penilaian audit prosedur yang dilakukan asisten.
Baca Juga: Contoh Kasus Dual Dating Dalam Laporan Audit Independen
Contoh Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan Barang Dagang
Contoh kertas kerja pemeriksaan persediaan barang dagang dimana akuntan publik akan menggunakan internal control questionnaires sebagai alat mengevaluasi pengendalian internal perusahaan. Apabila compliance test tidak ditemukan kesalahan sebab internal kontrol persediaan berjalan efektif, maka auditor dapat mempersempit substantive test.
Contoh kertas kerja pemeriksaan persediaan dan pergudangan haruslah berisikan informasi tentang nilai persediaan awal, penambahan dan pengurangan barang digudang yang dapat menghasilkan nilai akhir persediaan yang diakui. Nilai akhir persediaan harus dibandingkan hasil pekerjaan lapangan auditor.
Kertas kerja pemeriksaan persediaan dibuat setelah auditor selesai melakukan pemeriksaan lapangan. Berdasarkan stock opname didapati hasil pemeriksaan inventory sebagai berikut.
Jenis | Qty | Harga | Jumlah Klien | Audit Adjustment | Jumlah Audit |
BB 187 | 48 | Rp66.000 | Rp3.168.000 | Rp3.168.000 | |
BB 313 | 55 | Rp47.000 | Rp2.585.000 | Rp2.585.000 | |
BB 105 | 63 | Rp51.000 | Rp3.213.000 | Rp3.213.000 | |
BB 266 | 59 | Rp38.000 | Rp2.242.000 | Rp2.242.000 | |
BB 461 | 72 | Rp55.000 | Rp3.960.000 | Rp3.960.000 | |
BK 561 | 40 | Rp72.000 | Rp2.880.000 | -Rp2.880.000 | 0 |
BK 812 | 61 | Rp12.000 | Rp732.000 | -Rp732.000 | 0 |
Rp18.780.000 | Rp15.168.000 |
Stock opname menghasilkan temuan audit bahwa klien mengakui adanya barang konsinyasi (BK) yang seharusnya tidak diakui dalam laporan posisi keuangan. Oleh karena itu, auditor harus memberikan contoh soal audit adjustment sebagai berikut.
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
31/12/2020 | Konsinyasi Keluar - Pengiriman Barang | Rp3.612.000 | |
Persediaan Barang dagang | Rp3.612.000 |
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Audit Kas Kecil
Demikianlah contoh soal dan jawaban audit persediaan barang dagang semoga dapat membantu membuat kertas kerja pemeriksaan inventory yang diperlukan ya.
0 Response to "Contoh Soal dan Jawaban Audit Persediaan Barang Dagang"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijaksana