Contoh Soal dan Jawaban Akuntansi Pajak Penghasilan
Contoh soal dan jawaban akuntansi pajak penghasilan akan menjadikan perusahaan memiliki aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan. Penghasilan adalah tambahan manfaat ekonomis yang diterima wajib pajak yang berasal dari indonesia atau luar negeri agar dipakai menambah kekayaan atau konsumsi.
Bagaimana cara menjurnal kewajiban pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan tentunya mempertimbangkan tarif pajak badan sesuai ketentuan umum pajak yang berlaku. Apakah rugi fiskal termasuk perhitungan pajak tangguhan tentu saja tidak sebab perusahaan memiliki hak untuk memproporsionalkan rugi selama 5 tahun.
Contoh soal aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan PSAK 46 berkaitan dengan laba akuntansi. Laba akuntansi adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum dikenakan pajak. Laba fiskal adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan yang harus dipotong dengan pajak penghasilan badan.
Pengertian Aset Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan
Pengertian aset pajak tangguhan menurut para ahli adalah sejumlah pajak penghasilan yang dapat dijadikan aktiva perusahaan yang diakibatkan adanya perbedaan temporer, akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan oleh wajib pajak.
Pengertian kewajiban pajak tangguhan menurut para ahli adalah pajak penghasilan yang akan terutang dimasa depan yang diakibatkan perbedaan temporer pengakuan hutang perusahaan. Tarif pajak penghasilan badan adalah 25% dari penghasilan kena pajak bagi perusahaan yang tidak listing ke bursa efek.
Contoh aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan adalah goodwill, aset yang tercatat sebesar nilai wajar bahkan pengakuan awal aset atau hutang. PPh final tidak diperkenakan diakui sebagai kredit pajak dan harus disajikan secara terpisah dari penghasilan final yang masih harus dibayar.
Baca Juga: Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus Tanpa Nilai Residu
Contoh Soal Aset Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan
Contoh soal aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan adalah sejumlah ketentuan umum pajak yang berbeda dengan penerapan kebijakan akuntansi di perusahaan. Biasanya hal ini terjadi pada beban penyusutan aktiva tetap dan revaluasi aset tetap pada periode yang berlangsung.
Contoh soal kewajiban pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan tentu harus menerapkan PSAK pasal 46. Nah, Contoh soal penyusutan aktiva tetap koreksi fiskal positif dan negatif terjadi pada PT Rafinternet yang membeli komputer seharga Rp 6.500.000 yang akan disusutkan selama 5 tahun.
Bagaimana cara menghitung kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari transaksi perbedaan penyusutan akuntansi dan pajak? Diketahui komputer termasuk aktiva tetap kategori pertama di KUP dan PT Rafinternet memperoleh penghasilan sebesar Rp 23.000.000 setiap tahunnya?
Baca Juga: Contoh Soal Persediaan Metode Fifo Perpetual dan Periodik
Cara Menghitung Akuntansi Pajak Penghasilan Badan
Cara menghitung akuntansi pajak penghasilan badan bergantung jenis perusahaan sudah terdaftar di bursa efek atau tidak. Bagi perusahan yang tidak terdaftar di bursa efek akan dikenakan pajak penghasilan badan sebesar 25% dari penghasilan kena pajak yang sudah disesuaikan dengan ketentuan umum perpajakan.
Cara menghitung penyusutan aktiva tetap koreksi fiskal positif dan negatif menggunakan metode garis lurus akan menstabilkan pembayaran pajak penghasilan badan. Pertanyaan tentang pajak tangguhan terjadi ketika perusahaan menyetorkan pajak kurang bayar setelah dikirimkan surat ketetapan pajak kurang bayar oleh KPP.
Bagaimana cara menghitung depresiasi aktiva tetap menggunakan metode garis lurus yang terdapat koreksi fiskal negatif dan positif tentunya akan menghasilan jumlah pajak penghasilan badan yang berbeda. Adapun perhitungan beban pajak tangguhan sebagai berikut:
Keterangan | Tahun 1 | Tahun 2 | Tahun 3 | Tahun 4 | Tahun 5 |
Pendapatan | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 |
Penyusutan Fiskal | Rp 1.625.000 | Rp 1.625.000 | Rp 1.625.000 | Rp 1.625.000 | |
Laba Tahun Berjalan | Rp 21.375.000 | Rp 21.375.000 | Rp 21.375.000 | Rp 21.375.000 | Rp 23.000.000 |
Beban atau Penghasilan Tangguhan | Rp 5.343.750 | Rp 5.343.750 | Rp 5.343.750 | Rp 5.343.750 | Rp 5.750.000 |
Pendapatan | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 | Rp 23.000.000 |
Penyusutan Akuntansi | Rp 1.300.000 | Rp 1.300.000 | Rp 1.300.000 | Rp 1.300.000 | Rp 1.300.000 |
Laba Tahun Berjalan | Rp 21.700.000 | Rp 21.700.000 | Rp 21.700.000 | Rp 21.700.000 | Rp 21.700.000 |
Beban atau Penghasilan Tangguhan | Rp 5.425.000 | Rp 5.425.000 | Rp 5.425.000 | Rp 5.425.000 | Rp 5.425.000 |
Selisih Penyusutan | Rp 325.000 | Rp 325.000 | Rp 325.000 | Rp 325.000 | Rp (1.300.000) |
Beban Penghasilan Tangguhan | Rp 81.250 | Rp 81.250 | Rp 81.250 | Rp 81.250 | Rp (325.000) |
Kewajiban Pajak Tangguhan | Rp 81.250 | Rp 162.500 | Rp 243.750 | Rp 325.000 | Rp - |
Bagaimana cara menjurnal kewajiban pajak tangguhan dapat dilakukan dengan mengakui adanya penghasilan dan kewajiban pajak penghasilan yang sebenarnya harus diakui perusahaan. Adapun jurnal kewajiban pajak tangguhan dan aktiva pajak tangguhan sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
31/12/2021 | Beban Pajak Tangguhan | Rp 81.250 | |
Kewajiban Pajak Tangguhan | Rp 81.250 |
Baca Juga: Contoh Soal Ijarah Muntahiya Bittamlik dan Jawabannya
Demikian contoh soal dan jawaban akuntansi pajak penghasilan semoga dapat membantu proses mengakui adanya penghasilan badan dan penghasilan orang pribadi yang harus dilaporkan oleh wajib pajak.
0 Response to "Contoh Soal dan Jawaban Akuntansi Pajak Penghasilan"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijaksana