√ Contoh Soal Pendirian Persekutuan Metode Buku Baru

Konten [Tampil]

Contoh soal pendirian persekutuan metode buku baru dilakukan agar para sekutu dapat melaporkan seluruh transaksi setoran modal awal yang diinvestasikan. Pada saat pembentukan partnership, kas dan aktiva non kas yang diinvestasikan sekutu akan dianggap sebagai setoran modal untuk operasional entitas.

Contoh soal setoran awal persekutuan dapat berupa aktiva non kas seperti tanah, bangunan dan kendaraan serta uang tunai. Firma dapat didirikan oleh anggota yang sudah memiliki usaha atau belum. Adanya kemampuan lebih yang dimiliki salah satu anggota sekutu berperan sebagai tambahan modal yang diinvestasikan.

Akuntansi pembentukan firma harus dilakukan dengan membentuk perjanjian kerjasama atau disebut mou. Perbedaan firma dan perseroan terbatas terletak pada pertanggungjawaban pemilik modal atas seluruh aktivitas kegiatan bisnis yang telah dilakukan sehingga didapatkan laba ditahan yang maksimal.

Contoh Soal Pendirian Persekutuan Metode Buku Baru

Pengertian Firma Menurut Para Ahli

Pengertian firma menurut para ahli adalah sebuah kegiatan operasional dalam rangka membuat produk sesuai dengan peluang dari pelanggan sehingga pangsa pasar perusahaan bertambah. Firma disebut juga persekutuan karena badan usaha didirikan oleh lebih dari satu orang yang terdiri dari gabungan beberapa modal.

Pengertian persekutuan menurut para ahli ialah kekayaan yang ditanamkan para sekutu untuk menjalankan kegiatan bersama sehingga didapatkan keuntungan yang lebih dari usaha pribadi. Seluruh anggota firma merupakan pemilik dari partnership yang dijalankan terutama penentuan kebijakan akuntansinya.

Definisi parnership menurut para ahli adalah kegiatan badan usaha untuk memperoleh laba rugi yang lebih tinggi dengan membagikan laba berdasarkan tingkat partisipasinya. Kekayaan yang sudah disetorkan sebagai modal fima menjadi kekayaan bersama sehingga diwajibkan adanya otorisasi pengeluaran.

Akuntansi Pendirian Persekutuan

Akuntansi pendirian persekutuan dapat dilakukan oleh sekutu yang tercantum pada akta pendirian. Agar entitas dapat memperoleh keuntungan yang maksimal maka pembagian laba rugi harus diselenggarakan sebelum operasional dimulai. Apabila tidak ada ketentuan pembagian laba maka akan dibagikan sama rata.

Akuntansi pembentukan firma dapat diselenggarakan oleh sekutu yang memiliki usaha atau sekutu yang tidak memiliki usaha. Jurnal penyetoran modal awal akan dibukukan menyesuaikan kebijakan pencatatan yang diterapkan diperusahaan terutama posting buku besar dan pembuatan laporan laba rugi.

Masuknya anggota sekutu baru berakibat pada pembubaran firma karena kondisi perusahaan tidak sesuai dengan akta pendirian. Perbedaan perseroan terbatas dan persekutuan adalah pertanggungjawaban apabila kegiatan operasional mengalami kerugian ditahun berjalan.

Contoh Soal dan Jurnal Penyetoran Modal Sekutu Baru

Contoh soal dan jurnal penyetoran modal sekutu baru harus diselenggarakan menggunakan buku baru atau buku lama. Penyesuaian nilai buku terhadap nilai wajar akan dilaksanakan ketika salah seorang sekutu menyetorkan aktiva non kas. Nilai wajar adalah harga yang mampu dibayarkan oleh pembeli sekarang.

Jurnal penyetoran modal sekutu dalam pembentukan persekutuan bergantung pada uang dan aktiva yang diserahkan oleh sekutu tersebut. Misalnya PT Rafinternet didirikan dengan kas sebesar Rp 197.000.000 oleh 2 sekutu. Kas adalah aktiva likuid dan mudah untuk dicairkan selama kegiatan operasional perusahaan.

Contoh soal akuntansi pendirian persekutuan menggunakan metode buku baru dan buku lama menjadi materi akuntansi keuangan lanjutan. Entitas diwajibkan melakukan pembukuan terutama transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas. Adapun jurnal setoran modal awal sekutu adalah:

Tanggal	Keterangan	Debit	Kredit
30/08/2021	Kas	Rp 197.000.000
	Modal Sekutu 1		Rp 147.750.000
	Modal Sekutu 2		Rp 49.250.000

Demikian contoh soal pendirian persekutuan metode buku baru dan buku lama. Karakteristik persekutuan menjadikan badan usaha ini mewajibkan seluruh sekutu bertanggungjawab terhadap hutang pihak ketiga walaupun sampai harta pribadi sekutu tersebut.