Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Fifo
Contoh soal laporan biaya produksi metode fifo atau masuk pertama keluar pertama akan membedakan biaya antar siklus produksi. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses akan digunakan menentukan harga pokok produksi agar sesuai dengan keinginan dari perusahaan ketika melaksanakan penjualan barang.
Contoh soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan akan mengakui biaya produk berjalan berbeda dengan produk dalam proses awal. Unit ekuivalen menjadi dasar menentukan jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan ketika melaksanakan kegiatan produksi untuk setiap periode transaksi berjalan.
Perhitungan harga pokok produksi metode fifo menjadi penentuan HPP yang dibebankan setiap kali penjualan terjadi. Produk yang diikutkan schedule produksi 2 departemen terdiri dari produk dalam proses awal dan produk periode berjalan yang disesuaikan dengan unit ekuivalen yang dihasilkan perusahaan.
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama Akuntansi Biaya
Metode masuk pertama keluar pertama dalam materi akuntansi biaya diperuntukkan bagi perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan. HPP menjadi biaya terbesar yang dikeluarkan perusahaan manufaktur. Biaya tenaga kerja hendaknya sekitar 15% dari omzet yang didapatkan perusahan dari penjualan barang.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan akan dikerjakan menggunakan metode fifo. Metode fifo dikenal dengan first in first out artinya barang yang masuk gudang pertama kali harus dikeluarkan pertama kali ketika terjadi penjualan barang. Kelebihan metode fifo adalah menghindari adanya produk kadaluarsa.
Cara membuat laporan biaya produksi metode fifo akan membedakan antara produk dalam proses dengan produk periode berjalan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat diminimalisir dengan penerapan sistem pengendalian internal persediaan barang dan pergudangan oleh staff inventory perusahaan.
Baca Juga: Contoh Kasus Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik
Contoh Soal dan Jawaban Laporan Biaya Produksi Lanjutan
Contoh soal dan jawaban laporan biaya produksi lanjutan akan menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan proses. Entitas diperkenakan untuk memilih job order costing dan process costing ketika membebankan biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead untuk menghitung cost of good sales.
Contoh soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan akan menggunakan metode fifo. Kelebihan metode fifo adalah entitas akan dapat menaikkan omzet penjualan dikarenakan hpp atas produk akan diakui yang pertama kali tercatat. Biaya per unit produk akan diperhitungkan berdasarkan tingkat penyelesaian pesanan.
Contoh soal laporan biaya produksi metode masuk pertama keluar pertama akan memisahkan dua unsur biaya yaitu biaya produk dalam proses awal dan biaya produk periode berjalan. Total biaya peoduksi merupakan pembagian nilai persediaan akhir sesuai dengan tingkat penyelesaian produk. Adapun kartu biaya proses 2 departemen sebagai berikut:
Keterangan | Departemen Perakitan | Departemen Pengemasan |
Produk Dalam Proses Awal | ||
- Departemen perakitan | 10.610 Unit | |
- Departemen Pengemasan | 10.080 Unit | |
Produk Periode Berjalan | ||
- Departemen perakitan | 32.321 Unit | |
- Departemen Pengemasan | 42.056 Unit | |
Produk Akhir | ||
- Departemen perakitan | 875 Unit | 504 Unit |
- Departemen Pengemasan | ||
Biaya Dalam Proses Awal | ||
- Dari Departemen Sebelumnya | Rp 335.000.000 | |
- biaya bahan | Rp 873.000.000 | Rp 427.000.000 |
- biaya tenaga kerja | Rp 624.000.000 | Rp 713.000.000 |
- biaya overhead pabrik | Rp 198.000.000 | Rp 748.000.000 |
Biaya Berjalan | ||
- biaya bahan | Rp 533.000.000 | Rp 907.000.000 |
- biaya tenaga kerja | Rp 896.000.000 | Rp 604.000.000 |
- biaya overhead pabrik | Rp 477.000.000 | Rp 880.000.000 |
Tingkat penyelesaian | ||
- biaya bahan | 100% | 100% |
- biaya konversi | 75% | 75% |
Baca Juga: Contoh Soal Akuntansi untuk Kehilangan Produk dalam Proses Produksi
Langkah-Langkah Membuat Kartu Biaya Produksi 2 Departemen
Langkah-langkah membuat kartu biaya produksi 2 departemen diperuntukkan bagi entitas yang ingin melaporkan kekayaan perusahaan. Total biaya produksi yang terjadi di departemen awal harus dibebankan ke departemen selanjutnya sesuai tingkatan penyelesaian produk dalam proses perusahaan.
Cara membuat laporan biaya produksi metode fifo harus dikembangkan dengan aliran proses produksi. Aliran proses produksi terdiri dari aliran produksi parallel, berurutan dan selektif. Setiap penggunaan biaya produksi harus dapat menerapkan sistem pengendalian internal untuk menghindari adanya kecurangan.
Langkah-langkah membuat laporan biaya produksi diawali dengan menentukan unit ekuivalen. Unit ekuivalen berperan sebagai proses alokasi biaya per unit produk dalam proses dan produk periode berjalan. Adapun cara menghitung unit ekuivalen akuntansi biaya dengan metode fifo adalah
* Pembebanan Produk | |||||
Elemen Biaya Produk Awal | Biaya PDP Awal | Unit Ekuivalen | Biaya Per Unit | ||
- biaya bahan | Rp 873.000.000 | ||||
- biaya tenaga kerja | Rp 624.000.000 | ||||
- biaya overhead pabrik | Rp 198.000.000 | ||||
Total Biaya Produk Awal | Rp 1.695.000.000 | ||||
Elemen Biaya Produk Periode Berjalan | |||||
- biaya bahan | Rp 533.000.000 | 42.056 Unit | 875 Unit | 42.931 Unit | Rp 12.415 |
- biaya tenaga kerja | Rp 896.000.000 | 42.056 Unit | 656 Unit | 42.712 Unit | Rp 20.978 |
- biaya overhead pabrik | Rp 477.000.000 | 42.056 Unit | 656 Unit | 42.712 Unit | Rp 11.168 |
Total Biaya Produk Periode Berjalan | Rp 1.906.000.000 | Rp 44.561 | |||
Total Biaya |
Baca Juga: Contoh Soal Sistem Perhitungan Biaya Produk Gabungan
Demikian contoh soal laporan biaya produksi metode fifo atau masuk pertama keluar pertama. Perusahaan dapat melakukan pembebanan biaya berdasarkan job order costing atau process costing mengikuti aliran pemesanan barang oleh pelanggan dan kebijakan produksi perusahaan.
0 Response to "Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Fifo"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijaksana