Contoh Soal Laporan Laba Rugi Variable Costing dan Full Costing
Contoh soal laporan laba rugi variable costing dan full costing dilaksanakan setiap periodenya untuk mengendalikan sistem informasi keuangannya. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dan pesanan menjadi dasar pembebanan biaya ke setiap unit produk yang dihasilkan sesuai tingkatan unit ekuivalen.
Contoh soal dan jawaban akuntansi biaya full costing dan variable costing bertujuan agar entitas dapat mempertanggungjawabkan informasi keuangannya. Akuntansi biaya adalah cabang akuntansi yang berfungsi menentukan harga pokok produksi agar perusahaan berhasil mendapatkan harga jual barang yang terbaik.
Variable costing dengan metode harga pokok pesanan dan proses harus diselenggarakan secara maksimal untuk memperoleh informasi pembebanan biaya. Pengertian pembebanan biaya adalah proses mengalokasikan pengeluaran perusahaan sesuai dengan aktivitas produksi yang berhasil dijalankan entitas.
Contoh Soal Variable Costing dan Full Costing Akuntansi Biaya
Contoh soal varible costing dan full costing akuntansi biaya dapat diselenggarakan pada perusahaan manufaktur. Pengertian perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengerjakan bahan baku menjadi barang sesuai standar produk entitas atau spesifikasi produk yang diminta oleh pelanggan sesuai pesanannya.
Contoh soal akuntansi biaya full costing dan variable costing dapat dikerjakan untuk memberikan informasi dasar tentang laba. Laba atau keuntungan adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kenaikan manfaat ekonomis sebelum terjadinya barang kena pajak dan jasa kena pajak dikemudian harinya.
Contoh soal variable costing dan jawabannya terjadi pada PT Rafinternet yang mengakui biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya periodik. Margin kontribusi adalah keuntungan dasar dari penjualan setelah pengurangan biaya pokok produksi. Adapun laporan produksi dan penggunaan bahan baku serta biaya konversi adalah
Unit Terjual | 541 Unit |
Unit Produksi | 2660 Unit |
Harga Jual | Rp51.350 |
Harga Pokok Produksi per Unit | |
- Biaya Bahan Baku | Rp 2.650 |
- Biaya Tenaga kerja | Rp 2.654 |
- Biaya Overhead Pabrik | Rp 5.970 |
-Biaya administrasi dan Penjualan | Rp 5.403 |
Biaya Tetap | |
-Biaya overhead pabrik | Rp2.524.505 |
- Biaya administrasi dan penjualan | Rp2.546.011 |
Baca Juga: Apa itu Biaya Historis dan Biaya Standard
Cara Menghitung Biaya Variabel (Varible Costing)
Biaya variabel adalah biaya yang timbul ketika entitas melaksanakan kegiatan produksi tanpa mempertimbangkan kekayaan yang telah didapatkannya. Unit ekuivalen adalah unit produksi yang berhasil diciptakan sejalan dengan aktivitas produksi membuat barang sesuai standar perusahaan.
Cara menghitung biaya variabel memerlukan informasi dasar tentang pengeluaran biaya bahan baku, biaya overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung. Pembebanan biaya diprioritaskan pada kekayaan perusahaan yang dipergunakan untuk menciptakan barang kena pajak yang dipesan pelanggan.
Cara menghitung biaya variabel atau variable costing harus dikerjakan sejalan dengan aktivitas bisnisnya. Variable costing tidak cocok diterapkan pada perusahaan yang memiliki tingkat penjualan musiman. Nilai persediaan yang dilaporkan akan lebih rendah daripada nilai yang ada di kartu stock barang jadi.
Baca Juga: Contoh Kasus Pemeriksaan Kas Kecil dan Jawabannya
Contoh Laporan Laba Rugi Variable Costing
Laporan laba rugi variable costing dibuat dengan tujuan agar manajemen dapat menentukan rencana produksi bulan selanjutnya. Biaya produk dipengaruhi oleh tingkatkan job order costing dan process costing yang dijalankan perusahaan sesuai tujuan pembentukan persekutuan dan perseroan terbatas.
Contoh laporan laba rugi variable costing akan memisahkan antara pendapatan kredit dan penjualan tunai. Penjualan kredit adalah penjualan barang yang diserahkan terlebih dahulu sementara kas dan setara kas akan didapatkan berdasarkan termin pembayaran yang telah disepakati dimasa lampau.
Contoh soal laporan laba rugi full costing dan variable costing dikerjakan secara online ataupun offline. Pembebanan biaya dapat dikerjakan sejalan dengan aktivitas bisnis perusahaan. Kekurangan menggunakan metode variable costing adalah tidak menunjukkan pengeluaran secara bulanan.
2020 | |
Penjualan | Rp 27.780.350 |
Harga Pokok Produksi | |
- Biaya Bahan Baku | Rp 1.433.650 |
- Biaya Tenaga kerja | Rp 1.435.814 |
- Biaya Overhead Pabrik | Rp 3.229.770 |
Margin Kontribusi Kotor | Rp 21.681.116 |
-Biaya administrasi dan Penjualan | Rp 2.923.023 |
Margin Kontribusi bersih | Rp 18.758.093 |
Biaya Tetap | |
-Biaya overhead pabrik | Rp 2.524.505 |
- Biaya administrasi dan penjualan | Rp 2.546.011 |
Laba Bersih | Rp 13.687.577 |
Baca Juga: Contoh Soal Job Order Costing dan Process Costing
Demikian contoh soal laporan laba rugi variable costing dan full costing dalam materi akuntansi biaya. Bedanya biaya penyerapan penuh dan biaya variabel terletak pada kemampuan perusahaan mengalokasikan secara wajar agar entitas memperlakukan kebijakan akuntansi biaya yang sesungguhnya.
0 Response to "Contoh Soal Laporan Laba Rugi Variable Costing dan Full Costing"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijaksana